Pages

Saturday - 0 comments

Sadar akan Kegagalan

Saya sadar bahwa kegagalan itu buruk, dan tidak enak, oleh karenanya saya takut jika itu terjadi, maka dari itu saya tidak akan berhenti "melakukannya" sampai saya berhasil dan beruntung.! Ula:29:9: Sebab itu "Lakukanlah" perkataan perjanjian ini dengan setia, supaya kamu beruntung dalam segala yang kamu "Lakukan".!    Gbu

Friday - 0 comments

Menantikan Sukacita

Sepanjang malam ada tangisan, menjelang pagi terdengar sorak-sorai. (Maz. 30:6)

Sebagian besar hidup kita berpusat pada masa-masa penantian. Kita akan merasa sangat tidak siap, jika suatu pagi saat terjaga  -  secara tak terduga, tiba-tiba mendapat kabar (sekalipun itu adalah hal yg semestinya menggembirakan), seperti: "Selamat anda mendapatkan 3 hari menginap gratis di Marina Bay Sand - Singapore, dapat dipakai s/d akhir pekan ini!"
Kegembiraan yg lengkap dalam banyak peristiwa hidup dialami ketika kita memiliki waktu menantikan dan mempersiapkan diri untuknya.

Hari Natal, acara liburan, perjalanan misi, menyaksikan pentas musik atau pertandingan olahraga - semuanya menjadi semakin bernilai disebabkan oleh jam-jam yg kita habiskan u/ menanti datangnya saat-saat itu ... semua kesenangan, tantangan, dan kegembiraan yg akan datang dari pengalaman itu silih berganti memenuhi benak kita.

Maz. 30:6 seolah mewakili nilai dari sebuah penantian dan perasaan menggebu-gebu yg menyertainya. Dalam hal ini, si pemazmur sedang menyatakan suatu pemikiran yg memberikan penghiburan, yaitu bahwa kesusahan duniawi hanya terasa sesaat saja jika dibandingkan dg sukacita yg kita nantikan dan akan terjadi di surga hingga selama-selamanya. Rasul Paulus menuliskan pemikiran yg serupa dalam 2 Kori. 4:17. Dalam ayat tersebut, kita menemukan bahwa "penderitaan ringan" akan menuntun kita pada kemuliaan kekal.

Oleh karenanya, daripada tinggal dalam keputusasaan … kita yg sedang berdukacita dapat memilih u/ tetap dalam pengharapan dan memiliki sikap hati yg menantikan pertolongan dari Tuhan. Mungkin saja hati kita mengalami kelamnya malam hari, tetapi di hadapan kita terbentang fajar kekekalan. Dan seiring fajar itu, Allah menjanjikan sukacita yg tak akan pernah berakhir.

Selamat pagi, Tuhan Yesus memberkati :)

Thursday - 0 comments

Pribadi Yang Matang

Dan Allah, sumber segala kasih karunia, . . . akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika lamanya.  (1 Petrus 5:10)

Di awal masa pelayanannya, pengkhotbah asal Inggris, Charles Simeon (1759-1836) adalah seorang pria kasar yg suka membanggakan diri sendiri. Suatu hari Simeon mengunjungi sahabatnya yg juga seorang pendeta di desa terdekat. Saat Simeon pulang, para putri sahabatnya itu mengeluh pada ayahnya tentang perilaku Simeon. Ia pun mengajak semua putrinya ke halaman belakang dan berkata, "Petikkan satu dari buah-buah persik itu untukku." Saat itu awal musim panas dan buah persik masih berwarna hijau. Para putrinya bertanya mengapa ayahnya ingin buah persik yg masih hijau dan belum matang. Jawabnya, "Begini anak-anakku, saat ini buah persik masih berwarna hijau dan kita harus menunggu; tetapi dg membiarkannya sedikit lama terkena sinar mentari dan siraman hujan, buah-buah itu akan matang dan manis rasanya. Demikian halnya juga dg Tn. Simeon."
Seiring berjalannya waktu, Simeon memang mengalami perubahan. Kehangatan kasih Allah dan "siraman" kesalahpahaman dan kekecewaan menjadi sarana u/ menjadikannya sebagai pria yg lembut dan rendah hati.

Allah sumber segala anugerah bekerja di dalam diri semua anak-anak-Nya, merendahkan yg tinggi hati dan mengangkat yg rendah hati, u/ mematangkan dan mempermanis mereka. Tugas kita adalah berpegang pada anugerah Allah u/ menghadapi penderitaan kita dg kesabaran tanpa merasa lelah.

Pada saatnya, Ia akan "melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan" kita (1 Ptr. 5:10).
Kita harus "menantikan Tuhan" dan "menjadi kuat dan teguh hati" (Mzm. 27:14).

Keselamatan adalah keajaiban sesaat; namun pertumbuhan adalah karya seumur hidup.

Selamat pagi, Tuhan Yesus memberkati :)

- 0 comments

Cara Pandang

Dia yang bertakhta di atas bulatan bumi yang penduduknya seperti belalang.  (Yesaya 40:22)
 
"Kapan seekor burung kelihatan lebih besar daripada sebuah gunung?"  … "Ketika burung tersebut berjarak lebih dekat kepada kita daripada gunung itu".
Pada kenyataannya, seekor burung tidaklah lebih besar daripada sebuah gunung, tetapi sungguh terlihat lebih besar ketika binatang berbulu ini hinggap di kusen jendela, sedangkan gunung itu berada di kejauhan.

Kadang-kadang kita memandang Allah seperti ini dalam kaitannya dengan masalah-masalah kita.
Kesulitan kesulitan yg kita hadapi tampak sangat besar karena begitu dekat dg kita  -  seperti seekor burung hitam nan besar dg mata berkilau dan berparuh tajam sedang menunggu seekor binatang yg lebih kecil menjadi kelelahan tak berdaya, sehingga burung itu dapat memangsanya. Di saat-saat seperti itulah, Allah tampak seperti gunung yg jauh, dan kita menganggap Dia kecil dan tak terjangkau.

Nabi Yesaya mengubah cara pandang kita dg mengajukan pertanyaan retoris sebagai berikut: "Siapa yang menakar air laut dengan lekuk tangannya dan mengukur langit dengan jengkal, menyukat debu tanah dengan takaran, menimbang gunung-gunung dengan dacing, atau bukit-bukit dengan neraca? (40:12).
Tuhan "memberi kekuatan kepada yg lelah dan menambah semangat kepada yg tiada berdaya" (ay.29).

Sama seperti seekor burung yg tak pernah lebih besar dari sebuah gunung, tidak ada satu pun masalah kita yg akan jauh lebih besar daripada Allah. Yg harus kita lakukan hanyalah mengubah cara pandang kita.

Kita menyembah Allah yang jauh lebih besar daripada masalah terbesar kita.

Selamat pagi, Tuhan Yesus memberkati :)

Wednesday - 0 comments

Pribadi Yang Matang

Dan Allah, sumber segala kasih karunia, . . . akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika lamanya.  (1 Petrus 5:10)

Di awal masa pelayanannya, pengkhotbah asal Inggris, Charles Simeon (1759-1836) adalah seorang pria kasar yg suka membanggakan diri sendiri. Suatu hari Simeon mengunjungi sahabatnya yg juga seorang pendeta di desa terdekat. Saat Simeon pulang, para putri sahabatnya itu mengeluh pada ayahnya tentang perilaku Simeon. Ia pun mengajak semua putrinya ke halaman belakang dan berkata, "Petikkan satu dari buah-buah persik itu untukku." Saat itu awal musim panas dan buah persik masih berwarna hijau. Para putrinya bertanya mengapa ayahnya ingin buah persik yg masih hijau dan belum matang. Jawabnya, "Begini anak-anakku, saat ini buah persik masih berwarna hijau dan kita harus menunggu; tetapi dg membiarkannya sedikit lama terkena sinar mentari dan siraman hujan, buah-buah itu akan matang dan manis rasanya. Demikian halnya juga dg Tn. Simeon."
Seiring berjalannya waktu, Simeon memang mengalami perubahan. Kehangatan kasih Allah dan "siraman" kesalahpahaman dan kekecewaan menjadi sarana u/ menjadikannya sebagai pria yg lembut dan rendah hati.

Allah sumber segala anugerah bekerja di dalam diri semua anak-anak-Nya, merendahkan yg tinggi hati dan mengangkat yg rendah hati, u/ mematangkan dan mempermanis mereka. Tugas kita adalah berpegang pada anugerah Allah u/ menghadapi penderitaan kita dg kesabaran tanpa merasa lelah.

Pada saatnya, Ia akan "melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan" kita (1 Ptr. 5:10).
Kita harus "menantikan Tuhan" dan "menjadi kuat dan teguh hati" (Mzm. 27:14).

Keselamatan adalah keajaiban sesaat; namun pertumbuhan adalah karya seumur hidup.

Selamat pagi, Tuhan Yesus memberkati :)

Tuesday - 0 comments

Hiduplah Dengan Penuh Hikmat

Ada tiga hal yang tidak pernah kembali, anak panah yang telah diluncurkan, ucapan yang telah dilontarkan dan peluang yang telah lewat alias hilang.!  Yes:55:10a: Sebab seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali kesitu ; Kol:4:5: Hiduplah dengan penuh hikmat, dan pergunakanlah waktu yang ada.! Jbu

Monday - 0 comments

Pilihan Kehidupan...

Dunia ini memiliki dua materi dasar yang dapat kita pilih yaitu sukses atau gagal, dan materi yang dimaksud adalah :  benar dan salah, pilihan kita akan menentukan hasil yang akan dicapai.! Ulangan 30:19: Kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu.! Gbu
Friday - 0 comments

Penampilan Dapat Menipu

Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku.  (Matius 15:8)
 
Pada tanggal 22 Juni 2002, seorang bintang bisbol dari tim St. Louis Cardinals berusia 33 tahun ditemukan tewas di kamar hotelnya di Chicago. Ia masih muda, berolahraga dg aktif, dan tampaknya memiliki kondisi kesehatan yg baik. Namun, hasil otopsi menyingkapkan bahwa dua dari tiga arteri jantungnya mengalami penyumbatan hingga 90%, dg jantung mengalami pembengkakan, dan penggumpalan darah di salah satu pembuluh darah arterinya. Penampilannya telah menipu banyak orang yg menyangka ia sehat secara fisik.

Yesus berkata bahwa penampilan dapat menipu orang lain yg berpikir bahwa mereka sehat secara rohani. Setelah kaum Farisi menuduh Dia dan para pengikut-Nya telah melanggar tradisi keagamaan karena tidak mencuci tangan mereka sebelum makan, Yesus berkata bahwa kaum Farisi telah mengabaikan perintah Allah demi tradisi agama yg dibuat manusia. Yesus mengingatkan mereka bahwa kebenaran Kerajaan Surga bukanlah suatu proses dari luar ke dalam, tetapi sebaliknya merupakan karya transformasi Allah dari dalam diri yg tampak di luar. Dia berkata bahwa secara rohani mereka terlihat mengesankan, tetapi sesungguhnya hati mereka penuh penyakit dan jauh dari Allah: "[Mereka] memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku" (Mat. 15:8). Perkataan mereka tak pernah sejalan dg tindakan mereka, dan ini menghasilkan kemunafikan.

Kesehatan rohani tidak ditentukan dari bagaimana penampilan kita, tetapi dari bagaimana kita menjalani hidup. Mari minta Allah u/ menyelidiki kita, mengenali hati kita, menguji kita, dan menuntun kita di jalan-Nya (Mzm. 139:23-24).

Saat kita mengatakan sesuatu, pastikan bahwa tindakan kita sesuai dengan apa yang kita katakan.

Selamat pagi, Tuhan Yesus memberkati :) ( Michael Chandra )

- 0 comments

Menguasai Diri Sendiri

Kehebatan seseorang tidaklah terletak apakah dia dapat "menguasi" dunia ini beserta dengan segala isinya, tetapi ketika dia dapat "menguasai" dirinya sendiri!   Amsal : 16 : 32 : Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang "menguasai" dirinya, melebihi orang yang merebut kota.!   Jbu

Thursday - 0 comments

Erasmus

Firman-Mu itu menjadi kegirangan bagiku, dan menjadi kesukaan hatiku.  (Yer. 15:16)
 
Selama berabad-abad, banyak orang Kristen tidak diperbolehkan membaca firman Allah dalam bahasa mereka sendiri. Sebaliknya, mereka dianjurkan u/ menghadiri kebaktian-kebaktian dalam bahasa Latin yg hanya dapat dimengerti oleh sedikit orang.
Kemudian, pada tahun 1516, Erasmus, seorang ahli Belanda, menyusun dan menerbitkan Perjanjian Baru yg pertama dalam bahasa aslinya, bahasa Yunani. Hasil karya yg penting ini nantinya menjadi dasar bagi diterbitkannya Alkitab berbahasa Jerman karya Luther, Alkitab berbahasa Inggris karya Tyndale, dan Versi King James. Terjemahan-terjemahan ini membuat Alkitab dapat dimengerti oleh jutaan orang di seluruh dunia.

Erasmus mungkin tidak mengetahui pengaruh dari Perjanjian Baru dalam bahasa Yunani yg disusunnya, tetapi ia mempunyai semangat tinggi u/ menyampaikan pesan firman itu kepada orang awam dari seluruh lapisan masyarakat. Dalam kata pengantarnya, Erasmus menulis: "Saya ingin menerjemahkan [Injil dan surat-surat dari para Rasul] ke dalam semua bahasa . . . . Saya rindu mendengar anak petani menyanyikan firman itu u/ dirinya sendiri sementara dia membajak [dan] penenun menyenandungkannya mengikuti irama alat tenunnya."

Nabi Yeremia merefleksikan semangat yg sama terhadap firman Allah: "Apabila aku bertemu dengan perkataan-perkataan-Mu, maka aku menikmatinya; firman-Mu itu menjadi kegirangan bagiku, dan menjadi kesukaan hatiku" (15:16). 

Cara terbaik menggali harta kebenaran Firman Allah adalah dengan merenungkannya.

Selamat pagi, Tuhan Yesus memberkati :)

Wednesday - 0 comments

HIDUP SESUAI PETUNJUK ALLAH

Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau.  (Maz. 119:11)
Selama ini Charlie Riggs disebut sebagai "pria di belakang Billy Graham". Hampir selama 40 tahun, Riggs menjadi direktur pelayanan konseling dan tindak lanjut u/ semua kebaktian kebangungan rohani oleh Billy Graham. Di dalam kelas-kelas pelatihan bagi para konselor, Charlie telah mengajar ribuan orang tentang prinsip-prinsip dasar bagaimana hidup bagi Kristus dan menceritakan iman mereka kepada orang lain.
 
Pada perayaan ulang tahun Charlie ke-90, banyak pujian terhadapnya menyebutkan kebiasaan menghafalkan ayat-ayat Alkitab yg telah dilakukannya seumur hidup. Tujuan Charlie bukan sekadar u/ mengenal isi Alkitab, tetapi juga u/ mengenal Kristus dan hidup menurut firman-Nya.
Charlie menaati Mazmur 119:9-11, "Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu. . . . Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau." Dia menyamakan Alkitab dg "bandul pemberat" bagi hatinya. Seperti bandul yg membuat tali pengukur seorang tukang bangunan tetap tegak lurus dan tidak salah ukur, prinsip-prinsip ilahi ini tidak pernah berubah, bagaimanapun keadaannya. Ia berusaha u/ menyelaraskan pikiran, perasaan, dan tingkah lakunya sendiri dg firman Allah, bukan sebaliknya.

Hidup Charlie Riggs begitu teguh dan kokoh di belakang layar. Teladannya menantang kita hari ini u/ menyimpan firman Allah di dalam hati kita dan membiarkan firman itu membimbing hidup kita. Charlie menunjukkan apa artinya hidup sesuai petunjuk Allah.
Alkitab ada u/ dipahami dg pikiran, disimpan dalam hati, dinyatakan dalam hidup, dan ditaburkan di tengah dunia.

Selamat pagi, Tuhan Yesus memberkati :)
Tuesday - 0 comments

Arti Sebuah Kegagalan

Semua orang bisa gagal namun itu bukanlah pertanda buruk, sebab kegagalan menghantar seseorang pada pengalaman yang indah dan bermanfaat, bila orang tersebut tidak putus asa.! Ibr:12:5b: Hai anakku janganlah anggap enteng didikan Tuhan dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya! Jbu
Monday - 0 comments

Kebahagian itu Milik Siapa ?

Sedikit perenungan dr peristiwa bunuhdiri RobbinWilliams,bintang film komedi : Jika kekayaan bisa membuat orang bahagia, tentunya Adolf Merckle, orang terkaya dari Jerman, tidak akan menabrakkan badannya ke kereta api.

Jika ketenaran bisa membuat orang bahagia, tentunya Michael Jackson, penyanyi terkenal dari USA, tidak akan meminum obat tidur hingga overdosis.
Jika kekuasaan bisa membuat orang bahagia, tentunya G. Vargas, presiden Brazil, tidak akan menembak jantungnya.
 Jika kecantikan bisa membuat orang bahagia, tentunya Marilyn Monroe, artis cantik dari USA, tidak akan meminum alkohol dan obat depresi hingga mati overdosis.
Jika kesehatan bisa membuat orang bahagia, tentunya Thierry Costa, dokter terkenal dari Perancis, tidak akan bunuh diri, akibat sebuah acara di televisi.

Ternyata, bahagia atau tidaknya hidup seseorang itu, bukan ditentukan oleh seberapa kayanya, tenarnya, cantiknya, kuasanya, sehatnya atau sesukses apapun hidupnya.
Tapi yang bisa membuat seseorang itu bahagia adalah dirinya sendiri... Mampukah ia mau mensyukuri semua yang sudah dimilikinya dalam segala hal.

Kalau kebahagiaan bisa dibeli, pasti orang-orang kaya akan membeli kebahagiaan itu. dan kita akan sulit mendapatkan kebahagiaan karena sudah diborong oleh mereka.
Kalau kebahagiaan itu ada di suatu tempat, pasti belahan lain di bumi ini akan kosong karena semua orang akan ke sana berkumpul di mana kebahagiaan itu berada .

Untungnya, letak kebahagiaan itu berada di dalam hati setiap manusia. Jadi kita tidak perlu membeli atau pergi mencari kebahagiaan itu.

Yang kita perlukan adalah HATI yang BERSIH dan IKHLAS serta PIKIRAN yang JERNIH, maka kita bisa menciptakan rasa BAHAGIA itu kapan pun, di manapun dan dengan kondisi apapun.
KEBAHAGiAAN itu milik orang-orang yang dapat BERSYUKUR
Sunday - 0 comments

PERKATAAN TERAKHIR

Pada waktu pembelaanku yang pertama tidak seorangpun yang membantu aku, semuanya meninggalkan aku  -  kiranya hal itu jangan ditanggungkan ke atas mereka.  (2 Tim. 4:16)

Beberapa hari menjelang kematiannya, Gandhi menulis, "Aku begitu dilingkupi oleh kegelapan; aku memohon untuk datangnya terang."
 
Bandingkan dg perkataan penginjil D. L. Moody, "Inilah kemenanganku; inilah hari penobatanku! Sungguh mulia!"
 
Dalam kedua contoh ini, perkataan mereka yg terakhir adalah ungkapan yg penting tentang pandangan mereka atas kehidupan, kematian, dan segala sesuatu yg terjadi dalam masa hidup mereka.

Rasul Paulus dalam perkataan terakhirnya, alih-alih berbicara mengenai apa yg telah dilakukannya dalam hidup dan pelayanan, ia berbicara mengenai bagaimana ia memandang orang lain. Dalam perkataan terakhirnya, Paulus berbicara mengenai orang-orang yg telah mengecewakan dirinya.
 
Sehubungan dg orang yg telah merugikan dirinya dg menentang pelayanannya, Paulus memercayakan kepada Tuhan u/ berurusan dg orang itu. Dan bagi mereka yg telah mengabaikannya sewaktu dirinya dipenjara, Paulus meminta kepada yg lain u/ mengampuni mereka: "Pada waktu pembelaanku yg pertama tidak seorangpun yg membantu aku, semuanya meninggalkan aku -  kiranya hal itu jangan ditanggungkan ke atas mereka" (2 Tim. 4:16). Perkataan terakhirnya menyatakan belas kasih dan kebaikan ketimbang kata-kata kasar dan nafsu untuk membalas.

Bagaimana dg kita? Akankah perkataan terakhir kita memperlihatkan kasih Kristus atau malah kepahitan yg terpancar dari sebuah hati yg terluka? Jawaban kita atas pertanyaan ini sesungguhnya terpancar dalam kata-kata yg kita ucapkan hari ini.

Perkataan terakhir seperti apa yg akan menjadi warisan Anda?

Selamat pagi, Tuhan Yesus memberkati :)
Saturday - 0 comments

Kekuatiran

Izinkan Tuhan menangani persoalan Anda.
"Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada Tuhan, sebab Ia yang memelihara kamu" (1 Petrus 5:7).
( Freddy Liong )
Friday - 0 comments

HAL-HAL KECIL

Demikian juga lidah, walaupun suatu anggota kecil dari tubuh, namun dapat memegahkan perkara-perkara yang besar.  (Yakobus 3:5)

Seekor nyamuk adalah serangga yang sangat kecil, tetapi mempunyai potensi untuk membawa kerusakan yang hebat. Seorang teman bercerita bahwa di masa kecilnya, ia pernah mengalami gigitan nyamuk pada kedua lututnya. Gatal di sekitar gigitan tersebut membuat ia tidak tahan untuk menggaruk sedemikian rupa, hingga menyebabkan luka dan terinfeksi. Selama lebih dari satu bulan, berulang kali ia harus disuntik penisilin dan luka pada lututnya harus dibuka dan dibersihkan dua kali sehari untuk menghilangkan infeksinya. Perawatan ini sangat menyakitkan dan juga menakutkan untuk anak berumur 10 tahun. Sampai saat ini, luka bekas suntikan - suntikan itu masih terlihat pada kedua lututnya. Dan semua ini hanya disebabkan oleh sesuatu sekecil nyamuk.

Yakobus, saudara (tiri) Tuhan Yesus, mengingatkan kita akan satu hal kecil lain yang juga dapat sangat menghancurkan. Ia berkata bahwa meskipun lidah itu kecil, tetapi lidah dapat memegahkan perkara-perkara besar. Hal itu seperti percikan api kecil yang dapat membakar hutan yang besar (3:5). 

Walaupun lidah itu kecil, kerusakan yang disebabkannya bukanlah sesuatu yang kecil. Perkataan seseorang mempunyai kuasa untuk menyembuhkan atau justru menghancurkan orang lain dengan dampak yang jauh melebihi racun dari gigitan nyamuk.

Penting sekali bagi kita untuk menggunakan perkataan dengan penuh hikmat dan kehati-hatian. 

Pertimbangkan dengan baik kata-kata yang akan Anda ucapkan. Apakah perkataan itu akan diwarnai dengan berkat seperti obat atau amarah seperti racun?

Gigit lidah anda sendiri daripada membiarkan lidah itu melukai orang lain.
Selamat pagi, Tuhan Yesus memberkati :)
Thursday - 0 comments

Berpikir

Ternyata hanya 5% yang sungguh sungguh berpikir, dan hanya 10% yang merasa sudah berpikir, sisanya 85% memilih malas untuk berpikir..! Kol:3:2: Pikirkanlah perkara yang diatas bukan yang dibumi, Fil:4:8  yang benar, yang adil, yang suci, yang manis pikirkanlah semuanya itu.!   Gb ( Morgan Sigarlaki )
Wednesday - 0 comments

Kesetiaan Bapa

Tak berkesudahan kasih setia Tuhan, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!  (Ratapan 3:22-23)

Hudson Taylor, seorang hamba Tuhan sederhana yang melayani di Cina, telah menunjukkan kepercayaannya yang luar biasa pada kesetiaan Allah. Di dalam buku hariannya, ia menulis:
"Bapa surgawi kita adalah satu Pribadi yang sangat berpengalaman. Dia tahu benar bahwa anak-anak-Nya setiap pagi bangun dengan kebutuhan akan makanan. . . . Dia memelihara 3 juta orang Israel di padang belantara selama 40 tahun. Kita tidak berharap bahwa Allah akan mengirim 3 juta orang misionaris ke Cina, tetapi jika Dia melakukannya, Dia akan mempunyai banyak cara untuk memelihara mereka semua. . . . Yakinlah akan hal ini, pekerjaan Allah yang dilakukan dengan cara Allah tidak akan pernah kekurangan persediaan yang datang dari tangan-Nya."
 
Kita mungkin lemah dan penat, tetapi Bapa surgawi kita Mahakuasa. Perasaan kita mungkin berubah-ubah, tetapi Dia tidak akan pernah berubah. Bahkan ciptaan-Nya pun menjadi bukti dari kesetiaan-Nya. Oleh karena itu, kita dapat menyanyikan kata-kata berikut dari sebuah himne ciptaan Thomas Chisholm: "Matahari serta bintang dan bulan, menyaksikan kesetiaan Tuhan. Musim menuai dan musim apa pun, menyaksikan kasih setia-Mu."
 
Sungguh hal ini mengobarkan kembali hati kita untuk hidup bagi-Nya! Kekuatan kita untuk masa kini dan harapan untuk masa depan tidaklah didasarkan atas keteguhan daya tahan kita sendiri, tetapi pada kesetiaan Allah. Apa pun kebutuhan kita, kita dapat mengandalkan kesetiaan Bapa.

Mereka yang menyerahkan diri kepada Allah tidak pernah akan ditinggalkan oleh Allah.

Selamat pagi, Tuhan Yesus memberkati ;)
Tuesday - 0 comments

Apakah Allah Peduli?

[Yesus] sangat takut dan gentar. Lalu kata-Nya kepada mereka: "Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya."  (Markus 14:33-34)

Seorang sahabat mengalami tiga orang terdekat-nya meninggal berturut-turut pada waktu yang berdekatan. Pengalaman dari dua kematian yang pertama tidak mempersiapkan-nya untuk yang ketiga. Tidak dapat berbuat banyak kecuali menangis.
 
Namun, ia merasa terhibur ketika mengingat saat-saat menghadapi kepedihan - Yesus memberi reaksi yang tidak jauh berbeda dengannya. Ia terhibur karena mengetahui bahwa Yesus pun menangis ketika sahabat-Nya, Lazarus, meninggal (Yoh. 11:32-36). Hal ini memberi petunjuk yang mengejutkan tentang bagaimana perasaan Allah terhadap rasa kehilangan akan orang-ornag terdekat-nya, yang tentunya Allah kasihi juga.
 
Di taman pada malam sebelum penyaliban-Nya, Yesus tidak berdoa, "Oh, Tuhan, Aku begitu bersyukur Engkau telah memilih-Ku untuk menderita atas nama-Mu." Tidak, Dia mengalami kesedihan, ketakutan, perasaan ditinggalkan, dan bahkan keputusasaan. Kitab Ibrani menyatakan bahwa Yesus memohon dengan "ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut" (5:7). Namun, Dia tidak diselamatkan dari maut.
 
Apakah berlebihan untuk berkata bahwa Yesus sendiri mengajukan pertanyaan yang menghantui kita: Apakah Allah peduli? Adakah arti lain dari seruan-Nya dalam mazmur yang kelam: "Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku?" (Mzm. 22:1; Mrk. 15:34).
Yesus bertahan di dalam penderitaan-Nya karena Dia tahu bahwa Bapa-Nya adalah Allah pengasih yang dapat dipercaya, bagaimanapun tampaknya keadaan yang ada. Dia mempertunjukkan iman yang mengandung jawaban jelas untuk pertanyaan "Apakah Allah peduli?" Jawabannya: Ya, Allah peduli!

Ketika tahu tangan Allah bekerja dalam segala hal, kita bisa menyerahkan segala hal dalam tangan Allah.

Selamat pagi, Tuhan Yesus memberkati :)
Monday - 0 comments

Video Agar Anak Anda Terhindar Dari Kejaharan Seks

Video film kartun ini dibuat untuk mengajarkan kepada anak Anda agar terhindar dr kejahatan seks.http://s2390.vuclip.com/62/96/62963316000e3bef7816d93228943fcc/ba123207/Pendidikanuntuk_6296_w_2.3gp?c=869254634&u=4851863754&s=BReVmY&frm=w&z=1201Hal lain yang juga sering terabaikan adalah seringnya orangtua memberi pakaian yang terbuka pada anak-anaknya agar terlihat lucu dan modis.

Karena bagi pedofilia, hal ini bisa mengundang niat jahat mereka.Memakaikan busana tipe tank top atau rok pendek tanpa mengenakan legging sebagai dalaman juga bisa memancing terjadinya kekerasan.

Ketika anak-anak banyak bergerak, secara tidak sengaja bagian intimnya bisa terlihat. Sementara, tidak pernah ada yang tahu apakah ada pedofilia di sekitar anak-anak.Jika Anda peduli kepada masa depan anak2, silahkan membantu share kepada tiap orang tua yang memiliki anak2. :)Semoga bermanfaat.
Sunday - , 0 comments

Kasih Ibu

Ada seorang ibu ingin meminjam uang kpd anaknya yang telah mapan. Dengan suara rendah disertai rasa malu ibu berkata : "Nak, bolehkah ibu meminjam uang 100 ribu,? Ibu ada perlu buat beli beras.".

Anaknya tidak langsung menjawab, dengan raut muka datar ia berkata: "Iya Ma, nanti Aku tanya istriku dulu", seakan berat untuk mengiyakan, krna blum tentu isterinya mengiyakan...

Ketika Sang Anak masuk ke dalam rumah ia melihat dus susu anaknya masih ada bandrol harga Rp 50.000, kemudian dia merenung. Jika 1 dus habis 1 hari x 30 hari x 2 th = 36 jt. Dia berfikir, waktu balita dia hanya diberikan ASI oleh ibunya, harganya tak terhingga, super steril, diberikan dengan penuh kasih sayang,, jika didapat oleh seorang anak selama 2 tahun berapa yang harus ia bayar??

Kemudian ia berbalik dan menatap wajah ibunya yang teduh walau telah dimakan usia. Ibu, dirimu telah memberikan semua kasih sayang, harta dan semuanya kepadaku tanpa pamrih, dan semua itu kuterima dgn GRATIS..Maafkan anakmu yg durhaka ini yang tidak tahu balas budi.. Segera ia memeluk ibunya dan mengecup keningnya dan memberi uang Rp 3 jt, sambil menangis ia berkata: "Ibu, jangan berkata pinjam lagi yaa, hartaku adalah juga milikmu, do'akan anakmu ini agar selalu berbakti padamu". Sambil berkaca-kaca ada air bening di pelupuk mata ibu ia berkata: "Nak, di setiap keadaan ibu selalu berdo'a agar kita semua selalu dikumpulkan di dunia dan di SURGA nanti dalam kebahagian,.

Semoga Bermanfaat.(Jangan biarkan bacaan bermakna ini mengendap di bbm mu, jadikan ladang pahala dg meberikan ke orang lain,,,Dan bagi PARA ISTRI ingatlah bhw rzki dri suamimu adalah jg HAK mertuamu. Jika kalian sayang IBU kirim ke semua kontak yg ada d BBM, harap diteruskan agar semua orang tau betapba berharganya seorang ibu({})
Saturday - 0 comments

SEHAT DENGAN BACA ALKITAB

2 org dokter melakukan penelitian terhadap lebih dari 500 org yg memiliki kebiasaan membaca Alkitab & yg tdk. Hasil riset tsb mennyatakan bahwa mereka yg membaca Alkitab secara teratur cenderung mempunyai tekanan darah normal, tingkat stress & depresi rendah, lebih sedikit menderita penyakit jantung, tdk terikat mengkonsumsi obat & memiliki kesehatan yg jauh lebih bugar dibandingkaan mereka yg tdk membaca Alkitab. Penjelasannya sangat sederhana, org yg membaca 

Alkitab secara teratur berarti "memberi makanan bergizi" kpd jiwa, kalau jiwa sehat maka tubuh akan sehat sebab sebagian besar penyakit ditimbulkan dari stres & pikiran.

Alkitab berisi janji2 Tuhan yg hidup. Janji2 Tuhan itulah yg membuat kita tenang disaat badai kehidupan datang. Firman Tuhan memberi pengharapan disaat kita tdk tahu apa yg akan terjadi dihari esok. Perkataan Tuhan memberi kesegaran kpd jiwa. Jika jiwa kita terpelihara dgn baik, otomatis kesehatan kita akan baik dgn sendirinya. Daud memiliki kebiasaan membaca & merenungkan Firman Tuhan. Hal itu tersirat dari mazmur2 yg ditulisnya. 176 ayat yg ditulis di Mazmur 119 menunjukkan betapa Daud tdk bisa hidup tanpa Firman Tuhan.

Pola makan, gaya hidup sehat, olahraga, istirahat cukup adl hal2 yg kerap disarankan dokter. Namun masih ada 1 hal lagi yg lebih penting drpd semuanya itu, yaitu membaca & merenungkan Firman Tuhan. Membaca Firman Tuhan membuat roh, jiwa & tubuh kita diperbaharui dari hari ke sehari. Itulah sehat ala Alkitab.
- 0 comments

Mendatangkan Ide Baru

Mendatangkan ide baru jauh lebih mudah dari pada membuang ide lama yang ada dalam hidup kita sekalipun itu sudah kadaluwarsa.!   1Kor:5:7a: Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru.!   Gbu ( Morgan Sigarlaki )
Friday - 0 comments

BAHAYA KESUKSESAN

Hati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan TUHAN, Allahmu, dengan tidak berpegang pada perintah, peraturan dan ketetapan-Nya.  (Ul. 8:11)

Alexandr Solzhenitsyn - seorang novelis peraih penghargaan Nobel Sastra, yg pernah dikirim ke camp pengasingan karena kritikannya yg pedas kepada pemerintahan Joseph Stalin, mengungkapkan bahwa ia belajar berdoa di sebuah kamp konsentrasi di Siberia saat ia tidak ada lagi harapan. Sebelum ia ditangkap .. ketika segala sesuatu berjalan baik-baik saja, ia jarang memikirkan tentang Allah.

Demikian halnya dg bangsa Israel. Mereka mempelajari kebiasaan u/ bergantung kpd Allah di tengah padang gurun Sinai, tempat yg tidak memberi mereka pilihan lain. Mereka membutuhkan campur tangan dari-Nya setiap hari hanya u/ urusan makan dan minum. Namun, ketika akhirnya mereka sampai di tepi sungai Yordan, mereka menghadapi pencobaan yg lebih berat u/ iman mereka (Setelah memasuki tanah yg penuh kelimpahan, apakah mereka akan segera melupakan Allah?)

Dikarenakan lama hidup di gurun, bangsa Israel tidak mengetahui banyak tentang godaan dari budaya-budaya lain. Musa lebih khawatir pada datangnya kelimpahan daripada kerasnya kehidupan di gurun  -  sensualitas yg menggoda, agama-agama yg eksotis, dan kekayaan yg gemerlap. Bangsa Israel dapat saja melupakan Allah dan memuji diri sendiri atas kesuksesan mereka (Ul. 8:11,17).

Ironis, saat kesuksesan membuat kita lebih sulit bergantung kepada Tuhan. Bangsa Israel terbukti menjadi kurang setia setelah mereka masuk ke Tanah Perjanjian. Berulang kali mereka memalingkan hati kepada ilah-ilah lain.

Kita patut waspada terhadap godaan yg menyertai kesuksesan. Ada bahaya yg mematikan saat kita mendapat apa yg kita inginkan. 
Kesuksesan tanpa Allah jauh lebih menghancurkan daripada kegagalan terburuk sekalipun.

Selamat pagi, Tuhan Yesus memberkati :)
Thursday - 0 comments

BERSUKACITALAH!

Bersorak-soraklah bagi TUHAN, hai seluruh bumi!  (Maz. 100:1)

Mazmur 100 adalah salah satu nyanyian ucapan syukur teragung di dalam Alkitab. Mazmur ini memanggil kita untuk menyadari bahwa kita adalah kepunyaan Allah Pencipta kita (ay.3-4), dan membuat kita menaikkan pujian bagi Dia atas kebaikan, kemurahan, dan kebenaran-Nya (ay.5).
 
Baru-baru ini, saat membaca lagi Mazmur ini, saya tertegun oleh satu bagian yang menuliskan bagaimana mengungkapkan ucapan syukur kita secara nyata dan sukarela: "Beribadahlah kepada TUHAN dengan sukacita" (ay.2). Yang seringkali terjadi adalah jemaat beribadah kepada Allah lebih dengan perasaan enggan daripada sukacita. Melakukan apa yang mereka pandang sebagai. tugas mereka, jauh dari bersukacita.

Oswald Chambers benar-benar menegur sikap mereka yang cenderung tidak mau bersyukur ketika ia berkata bahwa: Kehendak Allah adalah hal yang terindah, terbaik, dan paling membawa berkat yang dapat kita pahami, tetapi nyatanya sebagian dari kita berbicara tentang kehendak Allah dengan keluh kesah ... "Baiklah, saya anggap inilah kehendak Allah bagi saya" ... seakan-akan kehendak-Nya merupakan sesuatu yang paling mendatangkan bencana bagi kita. Kita menjadi orang-orang yang suka merengek secara rohani dan berkeluh-kesah tentang 'menderita oleh karena menjalani kehendak Allah.' Di manakah kuasa agung dan kedahsyatan dari Anak Allah dalam hal itu?

Ucapan syukur yang sejati lebih dari sekadar berterima kasih atas apa yang kita miliki. Sejatinya, ucapan syukur adalah sebuah sikap yang melebur sepenuhnya dalam hubungan kita dengan Tuhan sehingga kita akan melayani-Nya dengan gembira dan sukacita. 

Bagi orang Kristen, mengucap syukur bukanlah sekadar perayaan sehari, melainkan suatu gaya hidup.

Selamat malam, Tuhan Yesus memberkati :)
Wednesday - 0 comments

TUNAS ATAU AKAR?

Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar.  (Mat. 13:6)

Dalam hidup sebatang pohon, salah satu kunci u/ bertahan hidup adalah dg mempunyai lebih banyak akar daripada tunas. Di dalam bukunya Oak: The Frame of Civilization (Pohon Oak: Kerangka Peradaban), penulis William Bryant Logan berkata, "Jika sebatang pohon memiliki banyak tunas dan sedikit akar, besar kemungkinan pohon itu terlalu lemah dalam menghadapi tekanan dan tidak hidup lama. . . . Namun, jika sebatang pohon memiliki banyak akar dan menumbuhkan tunas-tunasnya secara perlahan, pohon itu mungkin akan hidup lebih lama dan lebih tahan terhadap tekanan."

Manusia dan organisasi dapat berlaku seperti pohon. Kenaikan ke jenjang yang lebih tinggi adalah hal yg menyenangkan, tetapi segala sesuatu yg bertunas lebih cepat dibandingkan tertanamnya akar akan menghasilkan sesuatu yg rapuh dan mudah patah, terjatuh, atau mati.

Yesus menggunakan analogi serupa dalam perumpamaan-Nya tentang seorang penabur. Orang yg mendengar firman dan menerimanya dengan sukacita seperti benih yg ditabur di atas tanah yg berbatu-batu; benih itu segera tumbuh, tetapi hanya bertahan dalam waktu singkat karena tidak mempunyai akar (Mat. 13:6,20-21).

Akar tidak terlihat mempesona, tetapi akar adalah sumber dari kekuatan kita. Jika akar kita dalam pengenalan akan Allah tertanam dengan dalam (Yer. 9:24) dan kehidupan kita tersembunyi di dalam Kristus (Kol. 3:3), kita akan kuat, tahan terhadap hama penyakit, dan lebih dapat bertahan hidup menghadapai beragam badai kesulitan.

Akar-akar yang kokoh dimiliki ketika kita berdasar pada firman Tuhan dan doa.
Selamat pagi, Tuhan Yesus memberkati :)
Tuesday - 0 comments

BAGAIMANA MEREKA AKAN TAHU?

Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya.  (1 Yoh. 4:21)

Pernahkah Anda memerhatikan bahwa sebagian orang Kristen, dengan prilaku yg jelas-jelas tidak mencerminkan iman Kristen, tapi masih berusaha membuktikan dan meyakinkan orang bahwa mereka "ber-rohani"?

Tidak jarang kita temui jemaat yg secara terang-terangan mengkritik pemimpin pujian / tim penyembahan saat mereka tidak berhasil membawa jemaat "masuk ke hadirat Tuhan" .. atau bahkan mengkritik pengkhotbah karena cara berkotbah ataupun isi kotbahnya.

Ada juga jemaat yg cenderung berkelompok dan dengan ataupun tanpa mereka sadari menciptakan garis pemisah antara dua kelas sosial yg masing-masing anggotanya menolak untuk berbaur.
Sebagai orang percaya , seharusnya kita berpegang teguh pada kebenaran seperti yg tertulis dalam Alkitab. Meskipun pada contoh-contoh di atas, kebenaran tidak dilanggar secara frontal, namun perbuatan mereka sebagai pengikut Kristus jelas-jelas tidak menunjukkan kasih. Mereka lebih memilih untuk melindungi keinginannya sendiri daripada menyatakan kasih Yesus kepada dunia yg mengamati kita ini. 

1 Yoh. 4:7-21, mengingatkan kita bahwa kasih Allah seharusnya mengubah sikap hidup kita. Kasih-Nya, mencegah kita untuk mengambil tindakan yg menyakiti orang lain hanya karena kita tidak setuju dengan mereka.

Yesus berkata, "Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi" (Yoh. 13:35). Pertanyaannya adalah apakah orang lain dapat menyaksikan bukti kasih Yesus melalui diri Anda? 

Hanya dengan sehati dan sepikir, gereja sanggup memberi pengaruh positif terhadap dunia.
Selamat pagi, Tuhan Yesus memberkati :)
Monday - 0 comments

Keadaan Seseorang

Makna yang tercipta dari "keadaan" akan ikut menentukan apakah kita tersesat karena "keadaan" atau malah mendapat petunjuk dari "keadaan" itu.!    1Kor:7:17: Selanjutnya hendaklah tiap tiap orang tetap hidup seperti yang telah ditentukan Tuhan baginya dan dalam "keadaan" seperti waktu ia dipanggil Allah.! Jbu
Sunday - 0 comments

Bermegah

Hidupku adalah lukisan yang diciptakan oleh Allah,
Oleh karena itu, tidak ada alasan bagiku untuk bermegah;
Mencerminkan diri Kristus kepada dunia
Adalah hal yang paling kurindukan.
Saturday - 0 comments

Ketaatan

Berdoa itu penting bahkan harus, namun ada yang lebih penting dari doa yaitu "Ketaatan" sebab satu Ons "Ketaatan" jauh lebih bernilai dihadapan Tuhan dari pada sejuta kilo gram doa.    Ibr :5:8: Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi "Taat" dari apa yang telah diderita-Nya.  Ula:11:8: Ketaatan mendatangkan berkat, ketidak taatan mendatangkan kutuk.!   ( Morgan Sigarlaki )
Friday - 0 comments

Perhatikan Tingkah Laku Anda

Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.  (Yohanes 3:30)

Seorang dosen musik dengan suara yang terlatih baik, seringkali menjadi soloist utama u/ menyanyikan part tenor  dalam paduan suara di suatu gereja besar. Sedangkan Bob, seorang pria muda yang tidak pernah mengikuti kursus menyanyi, kadang-kadang menyanyikan beberapa bagian solo yang lebih pendek. Saat sang pemimpin paduan suara menyiapkan sebuah kantata untuk konser Natal, ia merasa bahwa dengan suara dan gayanya, Bob sangat tepat berperan sebagai solois utama. 

Namun, ia tidak tahu bagaimana caranya untuk menyerahkan peran itu kepada Bob tanpa menyinggung perasaan si dosen musik yang lebih senior itu.
Kecemasannya itu ternyata tidak beralasan. Ternyata si dosen musik itu berpikiran sama dengannya, dan ia mengatakan kepada pemimpin paduan suara itu bahwa Bob-lah yang lebih baik untuk menjadi solois utama. Si dosen tetap bergabung dalam kelompok paduan suara dan ia pun terus memberikan dukungan besar bagi Bob.
 
Orang yang dapat mengesampingkan ambisi pribadinya dan dengan tulus berusaha melakukan hal terbaik untuk orang lain adalah tindakan yang menyenangkan hati Allah. Ingatkah Anda bagaimana reaksi Yohanes Pembaptis saat orang banyak meninggalkannya dan mulai mengikut Yesus? Ia berkata: "Ia harus semakin besar, tetapi aku harus semakin kecil" (Yoh. 3:30).
 
Apa persamaan antara Yohanes Pembaptis dan si dosen musik ini? Mereka sanggup mengesampingkan "ambisi pribadinya". Mereka berdua senang melihat orang lain dimuliakan melebihi mereka ketika hal itu dilakukan untuk kebaikan bersama. Dapatkah orang lain juga menilai kita demikian? 

Saat kita melupakan kepentingan diri sendiri, kita melakukan hal yang jauh lebih penting yang akan diingat orang.

Selamat pagi, Tuhan Yesus memberkati :)