Pages

Monday - 0 comments

Ilustrasi Menarik

*Ada Cerita Ilustrasi Menarik Nih*...

Seorang lelaki kaya nan sombong berjalan di keramaian pasar. Seorang wanita paruh baya penjual minyak samin, dengan kendi di atas kepala sambil membawa ember ditangan kanan, melintas di hadapannya.

Lelaki itu bertanya : "Wahai wanita, dagangan apa yang engkau bawa ?"

Yang ditanya menjawab : " minyak samin tuan " .

"Coba aku pingin lihat " lelaki itu berkata dengan nada suara datar.

Susah payah wanita paruh baya itu menaruh ember yang ia bawa lalu berusaha menurunkan kendi dan ... 

"Tes .. tes " Gemetar tangan si wanita membuat kendi berguncang, sedikit minyak samin tumpah , menetes mengenai baju lelaki it. 

Seketika Amarah lelaki itu meledak tanpa belas kasihan ia menghardik wanita malang penjual minyak samin :

"Aku tidak terima, kau harus membayar bajuku yang engkau kotori ini " 

" Maaf tuan, saya tidak sengaja, maafkanlah saya" memelas wanita itu bersimpuh menghiba.

"Enak saja, tidak bisa! ayo bayar bajuku ini " bertambah tinggi suara amarah lelaki itu. 

Tak berdaya dengan suara lirih wanita malang itu memberanikan diri bertanya :

"Memangnya berapa harga baju tuan ini ?" 
"Baju ini harganya 1000 dinar .. ayo bayar !!!"

Kaget sekali wanita itu, ia menghiba "Dari mana uang sebanyak itu tuan? sy ini wanita miskin " 
Emosi dan kesombongan lelaki itu memuncak : 

"Aaah, saya tidak mau tau itu. Baju yang kau kotori ini harus kau bayar"

Pemandangan menyedihkan ini menyebabkan terhentinya langkah seorang lelaki muda. Ia lalu berdiri disisi wanita malang itu sambil berkata : 

"Ini uang 1000 dinar, biar baju tuan yang mulia ini saya bayar " ia mengeluarkan kantung uang dari saku bajunya dan memberikannya pada lelaki jumawa yang lalu menerima dan menghitung uang 1000 dinar dengan mata berbinar.

Wanita itu berterimakasih berkali2 pada lelaki muda dewa penolongnya itu.

Merasa uang yang ia inginkan sudah diperoleh laki2 sombong itu hendak melangkah pergi.

"Eeh nanti dulu " hardik lelaki muda itu. 

"Ada apa lagi ?" balasnya ketus 

Dengan tenang lelaki muda itu berkata : "Kan sudah saya bayar bajumu itu,  sini berikan baju itu padaku, itu baju milikku "

Terbelalak mata lelaki sombong itu berkata : "Lha jadi saya berjalan di pasar ini telanjang bulat "

Ketus lelaki muda menjawab: " itu bukan urusan saya, bawa sini sy sudah bayar 1000 dinar. itu baju milik saya " 

Orang2 yang sedari tadi berkerumun dan geram dengan kelakuan si lelaki sombong rame2 berteriak : "Ayo buka bajunya " 

"Serahkan bajunya, itu bukan milikmu " 

Merasa terpojok dengan suara memelas si sombong menundukkan kepala berkata pada lelaki muda : " ini ambil kembali uangmu ini. Aku tidak jadi menjual bajuku ini " 

Laki2 muda berkata : "Siapa bilang saya mau menjual baju itu? sy tidak ingin menjualnya, sini ... serahkan bajuku " 

Pucat pasi wajah si lelaki sombong, ia menghiba : "Tolonglah, jual kembali baju ini padaku " 

Setelah memohon berkali2 akhirnya laki2 muda itu berkata : "Baiklah, tapi karena baju itu milikku. Aku tidak akan menjualnya kecuali dengan harga 2000 dinar " 

Pahit dirasa ludah yang terpaksa ditelan laki2 sombong itu demi mendengar omongan ini. 

Dengan wajah yang tetap menunduk ia lalu merogoh koceknya 2000 dinar. Menyerahkannya pada lelaki muda dan secepatnya berlalu pergi diiringi riuh rendah suara sorakan orang2 di pasar itu.

Laki2 muda itu lalu mengulurkan uang 2000 dinar itu pada wanita penjual minyak samin yang sedari tadi masih terduduk bersimpuh di dekatnya.

"Ibu, ini hadiah dariku untukmu "

Saudaraku, ingatlah selalu, Siapa yang merendah, ALLAH akan meninggikannya, siapa yang sombong, ALLAH akan merendah kannya di dunia ini dan juga di akhirat nanti.

Yakobus 4 : 6

 - SEMANGAT -
- 0 comments

Harus Dibaca

"Selamat pagi" kata seorang wanita saat ia berjalan menuju pria yg duduk di bangku taman.
 
Pria itu perlahan mendongak.
Ini jelas seorang wanita kelas atas yg terbiasa dengan hal2 terbaik dari kehidupan seperti mantel barunya. Dia tampak seperti tidak pernah melewatkan hidangan makan dalam hidupnya.
 
Pikiran pertama adalah bahwa wanita itu ingin mengolok-olok dia, seperti banyak yg telah orang lain lakukan sebelumnya .
"Tinggalkan aku sendiri," geram pria itu ....
 
Sangat mengherankan, wanita itu terus berdiri di depannya.
 
Dia tersenyum dengan gigi putih berbaris dan menyilaukan. "Apakah kau lapar?" wanita itu bertanya.
 
"Tidak," jawab pria itu sinis. "Aku baru saja makan bersama presiden. Sekarang pergilah kau."
 
Senyum wanita itu menjadi lebih lebar. Tiba-tiba pria itu merasakan tangan lembut di bawah lengannya.
 
"Apa yang kau lakukan?" pria itu bertanya dengan marah. "Saya katakan, tinggalkan aku sendiri."
 
Dari kejauhan seorang polisi datang mendekat. "Apakah ada masalah, Bu?" tanya pak polisi.
 
"Tidak ada masalah di sini, pak," jawab wanita itu. "Aku hanya berusaha untuk membantu pria ini berdiri. Maukah Anda menolong saya?"
 
Polisi itu menggaruk kepalanya. "Itu si tua Jack. Dia sudah tinggal menetap di sini selama bertahun-tahun. Apa yang Anda inginkan dengan Jack?"
 
"Lihat cafe di sana?" tanya wanita itu. "Aku akan membelikan sesuatu untuk dimakan dan menghindarkan pria ini dari hawa dingin untuk sementara."
 
"Apakah kau gila?" pria tunawisma menolak maksud baik wanita itu. "Saya tidak ingin masuk ke sana!" Lalu ia merasa tangan yang kuat menyambar lengannya yg lain dan mengangkatnya. "Biarkan aku pergi, pak polisi. Saya tidak melakukan apa-apa."
 
"Ini adalah kesempatan yang baik untuk Anda, Jack" polisi itu menjawab. "Jangan mensia-siakan itu .."
 
Akhirnya, dan dengan susah payah, wanita dan polisi membawa Jack ke cafe dan mendudukkan dia di sebuah sudut meja. Saat itu pagi menjelang siang, sehingga sebagian besar dari kerumunan orang untuk sarapan telah pergi dan waktu makan siang belum tiba ...
 
Manager di cafe itu berjalan menuju meja. "Apa yang terjadi di sini, pak?" Dia bertanya. "Apakah pria ini dalam kesulitan?"
 
"Wanita ini membawa pria ini di sini untuk diberi makan," jawab polisi itu.
 
"Tidak di sini!" Manager itu menjawab dengan marah. "Melayani orang seperti ini di sini adalah buruk bagi bisnis kami."
 
Si tua Jack tersenyum menyeringai ompong. "Hi wanita, lihatkah. Aku sudah bilang begitu. Sekarang jika Anda akan membiarkan saya pergi. Saya tidak ingin datang ke sini lagi."
 
Wanita itu berpaling ke manager cafe dan tersenyum : "Pak, apakah Anda kenal baik dengan perusahaan Eddy and Associates, perusahaan keuangan di jalan seberang?"
 
"Tentu saja saya kenal baik," manager itu menjawab dengan tidak sabar. "Mereka mengadakan pertemuan mingguan mereka di salah satu ruang istimewa di cafe saya ini."
 
"Dan anda mendapatkan sejumlah besar uang dengan menyediakan makanan di pertemuan-pertemuan mingguan itu, bukan?" sahut wanita itu.
 
"Apa hubungannya dengan Anda?" jawab manager cafe.
 
"Saya adalah Penelope Eddy, President dan CEO dari perusahaan Eddy and Associates."
 
"Oh."
 
Wanita itu tersenyum lagi. "Saya pikir siapa saya mungkin bisa membuat perbedaan." Wanita itu  melirik polisi yang sibuk menahan tawa. "Apakah Anda ingin bergabung dengan kami untuk makan, pak polisi?"
 
"Tidak, terima kasih, Bu," jawab polisi itu. "Saya sedang bertugas."
 
"Atau, mungkin, secangkir kopi untuk menemani anda bertugas?"
 
"Ya, Bu. Itu bagus, terima kasih."
 
Manager cafe berbalik, "Aku akan menyediakan kopi anda segera, pak polisi."
 
Polisi itu mengawasinya berjalan pergi. "Anda pasti sudah membuat dia malu" katanya.
 
"Itu bukan maksud saya. Percaya atau tidak, saya punya alasan untuk semua ini."
 
Wanita itu duduk di meja seberang si tua Jack yg kagum padanya. Dia menatap lekat-lekat ... "Jack, kau ingat aku?"
 
Si tua Jack melihat wajah wanita itu dengan lama, matanya berair. "Seharusnya saya mengenal anda - maksud saya,  anda terlihat akrab pada saya."
 
"Saya mungkin sedikit lebih dewasa," katanya. "Atau mungkin saya sudah lebih gemuk dibanding ketika saya lebih muda dan anda masih bekerja di sini. Saya datang melalui itu pintu itu, dingin dan lapar."
 
"Bu?" Pak Polisi bertanya-tanya. Dia tidak bisa percaya bahwa seorang wanita yg terlihat kaya ini ternyata pernah merasakan kelaparan.
 
"Saya baru saja lulus dari perguruan tinggi," wanita itu mulai bercerita. "Saya datang ke kota ini untuk mencari pekerjaan, tapi aku tidak bisa menemukan apa-apa. Akhirnya saya hanya punya beberapa sen terakhir dan saya ditendang keluar dari tempat kost saya. Saya berjalan kemana-mana selama beberapa hari. Saat itu bulan Februari dan saya dingin dan hampir kelaparan. Saya melihat tempat ini dan berjalan masuk untuk sebuah kesempatan bahwa saya bisa mendapatkan sesuatu untuk dimakan. "
 
Mata Jack menyala dengan senyum. "Sekarang saya ingat," katanya .. "Saya berada di belakang meja kasir melayani pelanggan. Anda datang dan bertanya apakah Anda bisa bekerja apa saja untuk bisa mendapat makanan. Saya mengatakan bahwa itu melanggar kebijakan perusahaan."
 
"Saya tahu," lanjut wanita itu. "Kemudian Anda membuatkan untuk  saya sandwich daging sapi panggang terbesar yang pernah saya lihat, memberi saya secangkir kopi, dan mengatakan kepada saya untuk pergi ke sebuah sudut meja dan menikmatinya. Aku takut bahwa Anda akan mendapatkan masalah ..... Tetapi ketika aku menoleh dan melihat Anda membayar harga makanan saya di kasir, aku tahu bahwa semuanya akan baik-baik. "
 
"Jadi Anda memulai bisnis Anda sendiri?" kata si tua Jack.
 
"Saya mendapatkan pekerjaan pada sore hari itu. Saya memulai karir saya dan akhirnya saya memulai bisnis saya sendiri, dimana dengan bantuan Tuhan, menjadi sukses." Wanita itu membuka tasnya dan mengeluarkan sebuah kartu nama. "Setelah anda selesai di sini, saya ingin anda menemui Pak Lyons ... Dia adalah direktur personalia perusahaan saya. Saya akan bicara dengan dia sekarang dan saya yakin dia akan menemukan sesuatu yg bisa Anda lakukan di kantor kami. " Wanita itu tersenyum. "Saya pikir Pak Lyons mungkin bahkan bisa memberikan sedikit dana untuk anda sehingga dapat membeli beberapa pakaian dan mendapatkan tempat tinggal sampai Anda mampu untuk berdikari ... Jika Anda membutuhkan sesuatu, pintu selalu terbuka untuk Anda . "

Air mata menetes di mata orang tua itu. "Bagaimana saya bisa berterima kasih?" dia berkata.

"Jangan berterima kasih pada saya," jawab wanita itu. "Bagi Tuhan semua kemuliaan. Terima kasih Yesus ...... Dia membawa saya menemuimu."

Di luar cafe, polisi dan wanita itu berhenti di pintu masuk sebelum mereka berpisah ....

"Terima kasih atas semua bantuan Anda, pak polisi," katanya.

"Sebaliknya, Ibu Eddy," jawabnya. "Terima kasih. Saya melihat keajaiban hari ini, sesuatu yang saya tidak akan pernah lupakan. Dan terima kasih untuk kopinya."

Allah akan mengalihkan beberapa kondisi di sekitar Anda hari ini dan membiarkan semua hal itu bekerja untuk kebaikan Anda.

Jika Anda percaya, kirimkan.

Jika Anda tidak percaya, silakan dihapus atau lewatkan.

Tuhan menutup pintu dimana tidak ada orangpun yang bisa membuka & Dia membuka pintu dimana tak seorang pun dapat menutup ..

Jika Anda membutuhkan Tuhan untuk membuka beberapa pintu untuk Anda ... bagikan cerita ini, jika Anda merasa dipimpin olehNya .. kerjakan segera.

🙏 Tuhan memberkati Anda 🙏


Mari kita mulai 2017 dengan sikap yang benar dalam hati kita.
Anda dapat memberkati mereka[truncated by WhatsApp]
- 0 comments

Kisah Monyet dan Angin

Seekor monyet sedang nangkring di pucuk pohon kelapa.

Dia nggak sadar sedang diintip oleh tiga angin besar.

*Angin Topan, Tornado dan Bahorok*.

Tiga angin itu rupanya pada ngomongin, 
siapa yg bisa paling cepet jatuhin si monyet dari pohon kelapa.

*Angin Topan* bilang,
dia cuma perlu waktu 45 detik.

*Angin Tornado* nggak mau kalah, 30 detik, katanya.

*Angin Bahorok* senyum ngeledek dan bilang,15 detik juga jatuh tuh monyet.

Akhirnya satu persatu ketiga angin itu maju.

Angin *TOPAN* duluan,
… dia tiup sekencang-kencangnya, Wuuusss…...

Merasa ada angin gede datang, si monyet langsung pegang batang pohon kelapa, Dia pegang sekuat-kuatnya. Beberapa menit lewat, nggak jatuh-jatuh si monyet. Angin Topan pun nyerah.

Giliran Angin *TORNADO.*
Wuuusss… Wuuusss…
Dia tiup sekencang-kencangnya. Nggak jatuh juga tuh monyet.
Angin Tornado juga nyerah.

Terakhir, Angin *BAHOROK*. Lebih kencang lagi dia tiup.
Wuuuss… Wuuuss… Wuuuss… Si monyet malah makin kencang pegangannya.

Nggak jatuh-jatuh.

Ketiga angin gede itu akhirnya ngakuin,
si monyet memang jagoan. Tangguh.
Daya tahannya luar biasa.

Nggak lama, datang *angin SEPOI-SEPOI*......

Dia bilang mau ikutan jatuhin si monyet. Keinginan itu diketawain sama tiga angin lainnya. Yang gede aja nggak bisa, apalagi yang kecil.

Nggak banyak omong, angin *SEPOI-SEPOI* langsung meniup ubun-ubun si monyet. Psssss…...

Enak banget. *Adem*… *Seger*… *Riyep-riyep* matanya si monyet. Nggak lama *ketiduran* dia terus lepas lah pegangannya

Alhasil, jatuh deh tuh si monyet.

*PESAN MORAL* :

Boleh jadi ketika kita Diuji dengan *KESUSAHAN*…...

Dicoba dengan *PENDERITAAN*…

Didera *MALAPETAKA*… Kita kuat bahkan lebih kuat dari sebelumnya…..

Tapi jika kita diuji dengan *KENIKMATAN… KESENANGAN… KELIMPAHAN… KEKAYAAN... KEKUASAAN......*

Disinilah *" KEJATUHAN "* itu terjadi.

Jangan sampai kita terlena…terbuai..

Tetap 
*"Rendah hati",*......
*"Mawas diri"*,......
*"Sederhana"*,......
*"Banyak Amal"*
Karena bukan *KRITIKAN* yang membuat anda *"JATUH"* tapi *sanjungan & pujian.*

Semoga bermanfaat dan Selamat Beraktifitas