Pages

Tuesday - 0 comments

Belajar Dari Jeremy Lin

Kisah pebasket NBA keturunan Taiwan, Jeremy Lin, yg tiba2 jadi bintang pujaan Amerika Serikat & dunia, sangat inspiratif. Semula ia tak dianggap o/ klub2 NBA yg dilamarnya. Statusnya sbg lulusan Harvard (universitas ini hampir tak pernah melahirkan bintang NBA) & juga sbg keturanan Asia,tak meyakinkan mereka. Meskipun catatan karier basketnya selama jadi mahasiswa meyakinkan,berlaga di NBA perlu karakter yg berbeda. Hal ini diragukan dimiliki Lin.

Setelah melamar ke sana sini, akhirnya New York Knicks bersedia menerimanya. Itu pun karena para pemain bintang klub ini sedang cedera. Pada 4 Februari 2012 Lin menjalani hari pertama berlaga di NBA. Tak ada yang menyangka kalau ia bisa melakukan hal yg luar biasa. Di pertandingan ini Lin mencetak 25 poin, angka tertinggi yg pernah diraih seorang pemain NBA di laga perdana.

Ternyata itu bukan kebetulan. Pada pertandingan berikutnya ia menjadi pengumpul poin besar bagi Knicks & membuat sejumlah rekor NBA. Cerita kepahlawanan Lin menundukkan Toronto Raptors ini dikupas di seluruh dunia. Namun yg luput dari perhatian, perjalanan Lin menuju sukses saat ini tidak mudah. Selain ditolak berbagai klub NBA ia juga dicederai mentalnya dgn sejumlah kasus rasialis.

Yg pantas dicermati adalah ia tak mengeluh dengan aneka tekanan itu. "Suffering produces character, & character produces hope, & hope does not disappoint us," katanya. Penderitaan menghasilkan karakter, karakter menghasilkan harapan, & harapan tak pernah mengecewakan kita. Filosofi ini yg membuatnya tetap tegar.

Kisah Jeremy Lin itu merupakan salah satu contoh nyata. Kita bisa jadi apa saja saat menghadapi kesulitan & rintangan.

Yang harus kita pegang adalah, kita tak boleh menyerah pada keadaan. Kesulitan & rintangan pasti akan datang menghadang. Namun, selama memiliki mental positif, kita akan mampu membabatnya & menjadikan kita seorang pemenang, minimal dlm kehidupan kita :)....

Have a nice day
Gbu

0 comments:

Post a Comment