Pages

Saturday - 0 comments

Siapa Yang Tuli?

Tangan Tuhan tidak kurang panjang untuk menyelamatkan . . . . [Tetapi] yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.  (Yesaya 59:1-2)

Seorang pria menemui dokternya u/ mengatakan bahwa istrinya kemungkinan tuli. Dokter itu menyarankan supaya pria itu melakukan tes sederhana. Ketika sampai di pintu depan rumahnya, ia berseru, "Sayang, apakah makan malam sudah siap?" Karena tidak mendengar jawaban, ia berjalan masuk ke rumah dan mengulang lagi pertanyaan itu. Namun, tidak ada jawaban. Di usahanya yg ketiga, ketika pria itu berada tepat di belakang istrinya, akhirnya ia mendengar istrinya berkata, "Untuk ketiga kalinya, kujawab ya!"

Bangsa Israel dahulu kala pernah mengalami hal yg serupa - mereka berpikir bahwa Allah tuli ketika mereka menghadapi masalah. Yesaya adalah nabi yg diutus u/ mengingatkan umat Allah tentang penghakiman yg akan datang, tetapi peringatannya itu tidak didengarkan. Alih-alih sebagai umat perjanjian Allah yg menjadi terang bagi bangsa-bangsa dan mengeluarkan orang hukuman dari tempat tahanan dosa (42:6,7), mereka menolak u/ mendengar-Nya. "Mereka tidak mau mengikuti jalan yg telah ditunjuk-Nya, dan kepada pengajaran-Nya mereka tidak mau mendengar" (ay.24).

Yesaya menjelaskan mengapa doa-doa mereka kelihatannya tidak didengarkan Allah: "Sesungguhnya, tangan Tuhan tidak kurang panjang u/ menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam u/ mendengar; tetapi yg merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu" (Yes. 59:1-2). Satu alasan mengapa kita tidak menerima jawaban dari Allah adalah dosa yg menyumbat pendengaran kita. Mari, uji diri kita dg cermat.

Allah kita tidaklah sulit u/ mendengar.  Allah berbicara melalui firman-Nya kepada mereka yg bersedia mendengar dengan hati.

Selamat pagi, Tuhan Yesus memberkati :)

0 comments:

Post a Comment