Pages

Wednesday - 0 comments

Kesetiaan Bapa

Tak berkesudahan kasih setia Tuhan, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!  (Ratapan 3:22-23)

Hudson Taylor, seorang hamba Tuhan sederhana yang melayani di Cina, telah menunjukkan kepercayaannya yang luar biasa pada kesetiaan Allah. Di dalam buku hariannya, ia menulis:
"Bapa surgawi kita adalah satu Pribadi yang sangat berpengalaman. Dia tahu benar bahwa anak-anak-Nya setiap pagi bangun dengan kebutuhan akan makanan. . . . Dia memelihara 3 juta orang Israel di padang belantara selama 40 tahun. Kita tidak berharap bahwa Allah akan mengirim 3 juta orang misionaris ke Cina, tetapi jika Dia melakukannya, Dia akan mempunyai banyak cara untuk memelihara mereka semua. . . . Yakinlah akan hal ini, pekerjaan Allah yang dilakukan dengan cara Allah tidak akan pernah kekurangan persediaan yang datang dari tangan-Nya."
 
Kita mungkin lemah dan penat, tetapi Bapa surgawi kita Mahakuasa. Perasaan kita mungkin berubah-ubah, tetapi Dia tidak akan pernah berubah. Bahkan ciptaan-Nya pun menjadi bukti dari kesetiaan-Nya. Oleh karena itu, kita dapat menyanyikan kata-kata berikut dari sebuah himne ciptaan Thomas Chisholm: "Matahari serta bintang dan bulan, menyaksikan kesetiaan Tuhan. Musim menuai dan musim apa pun, menyaksikan kasih setia-Mu."
 
Sungguh hal ini mengobarkan kembali hati kita untuk hidup bagi-Nya! Kekuatan kita untuk masa kini dan harapan untuk masa depan tidaklah didasarkan atas keteguhan daya tahan kita sendiri, tetapi pada kesetiaan Allah. Apa pun kebutuhan kita, kita dapat mengandalkan kesetiaan Bapa.

Mereka yang menyerahkan diri kepada Allah tidak pernah akan ditinggalkan oleh Allah.

Selamat pagi, Tuhan Yesus memberkati ;)

0 comments:

Post a Comment