Pada waktu pembelaanku yang pertama tidak seorangpun yang
membantu aku, semuanya meninggalkan aku - kiranya hal itu jangan
ditanggungkan ke atas mereka. (2 Tim. 4:16)
Beberapa hari menjelang kematiannya, Gandhi menulis, "Aku begitu dilingkupi oleh kegelapan; aku memohon untuk datangnya terang."
Beberapa hari menjelang kematiannya, Gandhi menulis, "Aku begitu dilingkupi oleh kegelapan; aku memohon untuk datangnya terang."
Bandingkan dg perkataan penginjil D. L. Moody, "Inilah kemenanganku; inilah hari penobatanku! Sungguh mulia!"
Dalam kedua contoh ini, perkataan mereka yg terakhir adalah ungkapan yg
penting tentang pandangan mereka atas kehidupan, kematian, dan segala
sesuatu yg terjadi dalam masa hidup mereka.
Rasul Paulus dalam perkataan terakhirnya, alih-alih
berbicara mengenai apa yg telah dilakukannya dalam hidup dan pelayanan,
ia berbicara mengenai bagaimana ia memandang orang lain. Dalam perkataan
terakhirnya, Paulus berbicara mengenai orang-orang yg telah
mengecewakan dirinya.
Sehubungan dg orang yg telah merugikan dirinya dg menentang
pelayanannya, Paulus memercayakan kepada Tuhan u/ berurusan dg orang
itu. Dan bagi mereka yg telah mengabaikannya sewaktu dirinya dipenjara,
Paulus meminta kepada yg lain u/ mengampuni mereka: "Pada waktu
pembelaanku yg pertama tidak seorangpun yg membantu aku, semuanya
meninggalkan aku - kiranya hal itu jangan ditanggungkan ke atas mereka"
(2 Tim. 4:16). Perkataan terakhirnya menyatakan belas kasih dan
kebaikan ketimbang kata-kata kasar dan nafsu untuk membalas.
Bagaimana dg kita? Akankah perkataan terakhir kita
memperlihatkan kasih Kristus atau malah kepahitan yg terpancar dari
sebuah hati yg terluka? Jawaban kita atas pertanyaan ini sesungguhnya
terpancar dalam kata-kata yg kita ucapkan hari ini.
Perkataan terakhir seperti apa yg akan menjadi warisan Anda?
Selamat pagi, Tuhan Yesus memberkati :)
0 comments:
Post a Comment