Pages

Wednesday - 0 comments

Pribadi Yang Matang

Dan Allah, sumber segala kasih karunia, . . . akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika lamanya.  (1 Petrus 5:10)

Di awal masa pelayanannya, pengkhotbah asal Inggris, Charles Simeon (1759-1836) adalah seorang pria kasar yg suka membanggakan diri sendiri. Suatu hari Simeon mengunjungi sahabatnya yg juga seorang pendeta di desa terdekat. Saat Simeon pulang, para putri sahabatnya itu mengeluh pada ayahnya tentang perilaku Simeon. Ia pun mengajak semua putrinya ke halaman belakang dan berkata, "Petikkan satu dari buah-buah persik itu untukku." Saat itu awal musim panas dan buah persik masih berwarna hijau. Para putrinya bertanya mengapa ayahnya ingin buah persik yg masih hijau dan belum matang. Jawabnya, "Begini anak-anakku, saat ini buah persik masih berwarna hijau dan kita harus menunggu; tetapi dg membiarkannya sedikit lama terkena sinar mentari dan siraman hujan, buah-buah itu akan matang dan manis rasanya. Demikian halnya juga dg Tn. Simeon."
Seiring berjalannya waktu, Simeon memang mengalami perubahan. Kehangatan kasih Allah dan "siraman" kesalahpahaman dan kekecewaan menjadi sarana u/ menjadikannya sebagai pria yg lembut dan rendah hati.

Allah sumber segala anugerah bekerja di dalam diri semua anak-anak-Nya, merendahkan yg tinggi hati dan mengangkat yg rendah hati, u/ mematangkan dan mempermanis mereka. Tugas kita adalah berpegang pada anugerah Allah u/ menghadapi penderitaan kita dg kesabaran tanpa merasa lelah.

Pada saatnya, Ia akan "melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan" kita (1 Ptr. 5:10).
Kita harus "menantikan Tuhan" dan "menjadi kuat dan teguh hati" (Mzm. 27:14).

Keselamatan adalah keajaiban sesaat; namun pertumbuhan adalah karya seumur hidup.

Selamat pagi, Tuhan Yesus memberkati :)

0 comments:

Post a Comment